Charger USB semuanya menghasilkan output sebesar 5 Volt. Itu sudah standard konektor USB. Yang membedakan adalah resistansi-nya. Resistansi inilah yang menentukan berapa ampere yang keluar dari charger. Semakin besar resistansi, semakin kecil ampere-nya. Sedangkan ampere yang masuk ke sirkuit komponen gadget adalah sesuai dengan yang dibutuhkan. Jadi memang lebih baik ampere lebih tinggi daripada kurang.

Gadget dengan rating arus 0.8 Ampere misalnya, jika diberi charger 2 Ampere, maka arus yang masuk adalah sesuai kebutuhannya, yaitu 0.8 Ampere. Ada bukti ilmiahnya? Ada. Dan ini adalah ilmu listrik dasar. Yang tidak boleh adalah jika VOLTASE lebih besar.

Apa efek memakai charger dengan ampere lebih tinggi?
Jawabannya adalah tidak ada efek apa-apa. Mitos bisa mempercepat charging atau merusak baterai adalah tidak benar. Sirkuit elektronik pada gadget hanya akan membolehkan arus masuk sebanyak yang dibutuhkan saja. Kadang memang mempercepat, JIKA si gadget memang dirancang untuk bisa menerima arus yang lebih tinggi.

Lantas kalau pakai charger dengan ampere lebih rendah?
Jawabannya adalah tidak dianjurkan. Efeknya yang paling terasa adalah kecepatan charging lebih lambat. Atau malah ngga nge-cas sama sekali. Karena di beberapa charger canggih, justru ada fitur “fallback” yang akan mematikan arus listrik jika dideteksi sebuah gadget berusaha “menyedot” arus lebih tinggi daripada yang bisa disediakan si charger. Yang jelas, tidak ada pengaruh terhadap tingkat keawetan baterai.

Bagaimana dengan charger “kodok”?
Atau charger super-universal yang harus mengeluarkan baterai dari gadget dan dicolokkan langsung ke chargernya. Charger ini sangat berbahaya karena tidak ada yang mengendalikan arus masuk ke baterai. Bahkan lebih bahaya lagi, charger ini kebanyakan “tidak tahu” apakah baterai sudah terisi penuh atau belum. Padahal kalau terjadi over-charging, maka baterai akan cepat rusak. Bahkan terbakar. Biasanya mereka cuman dilengkapi timer saja yang akan mematikan proses charging pada hitungan waktu tertentu.

Bagaimana dengan outlet USB pada laptop/komputer?
Outlet USB pada laptop atau komputer biasanya terbatas sampai 0.5 Ampere saja. Amankah buat nge-charge? Jawabannya adalah aman. Apalagi beberapa gadget memang punya dua mode charging, yaitu 2 Ampere dan 0.5 Ampere. Sirkuit elektronik pada gadget akan mendeteksi berapa arus yang masuk dan akan menyesuaikan secara otomatis.

Jangan gunakan charger murah!
Karena komponen murah didalamnya tidak bisa menjamin kestabilan arus listrik yang keluar. Dan itu bisa membuat baterai cepat rusak.

Kesimpulannya adalah:
Memakai charger dengan arus lebih tinggi tidak akan merusak gadget. Yang merusak adalah jika voltase lebih tinggi. Memakai charger dengan arus lebih rendah hanya akan memperlambat proses charging. Tapi tidak merusak baterai. Justru si charger yang akan bekerja ekstra keras mensuplai gadget dengan arus diluar kemampuannya. Jika anda dirumah punya banyak charger dan ngga mau ribet liat kabel bersliwaran, cukup gunakan salah satu charger dengan arus yang paling tinggi.