Ketersediaan barang di gudang tentunya adalah hal mutlak bagi setiap perusahaan. Apabila ketersediaan barang di gudang mengalami kesalahan atau gangguan maka dipastikan hal tersebut akan berimbas langsung dengan perusahaan.

Hal inilah yang membuat banyak perusahaan memiliki fokus tinggi untuk mengatur ketersediaan barang tersebut. Salah satunya adalah dengan membuat alur keluar masuk barang di gudang secara tepat dan juga jelas. Seperti contoh alur keluar masuk barang di gudang yang akan dijelaskan seperti berikut ini.

A. Alur Masuk Barang di Gudang

  • Packing List

Alur pertamanya adalah barang masuk dari yang kemudian dilakukan proses packing list agar siap untuk dimasukan ke dalam gudang. Proses packing list ini tentunya harus dilakukan oleh mereka yang bertugas sebagai Operator Order Barang.

  • Verifikasi Barang

Setelah barang dipacking list maka tugas selanjutnya dari Operator Order Barang adalah melakukan verifikasi barang.

  • Pemberian Barcode Pada Barang

Pemberian barcode pada barang sebelum masuk ke dalam gudang tentunya adalah sebuah hal penting. Dimana pemberian barcode ini berguna untuk membedakan antara satu barang dengan barang lainnya ketika sudah berada di dalam gudang.

  • Melakukan Scan Barcode Pada Barang

Setelah setiap barang diberikan barcode maka Operator Order Barang segera melakukan tugas berikutnya yaitu melakukan scan pada barcode barang. Hal ini dilakukan untuk menyimpan data setiap barang yang akan masuk ke gudang.

  • Membuat Laporan Barang Masuk

Proses terakhir yang mesti dilakukan sekaligus yang paling penting adalah membuat laporan barang masuk. Hal ini penting untuk membuat pendataan barang di gudang menjadi lebih rapi sekaligus teratur. Karena apabila laporan barang masuk sampai terjadi kesalahan maka bisa dipastikan bahwa perusahaan akan mengalami kerugian. Sesuatu yang tentunya harus sebisa mungkin dihindari.

B. Alur Keluar Barang di Gudang

  • Packing List

Hampir persis dengan barang yang masuk maka proses packing list juga dilakukan untuk barang yang keluar. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam peghitungan barang yang keluar nantinya.

  • Melakukan Verifikasi Barang Keluar

Proses verifikasi barang keluar juga perlu dilakukan agar tidak ada selisih antara barang yang masih ada di gudang dengan barang yang akan keluar atau biasa disebut dengan DO.

  • Melakukan Scan Pada Barang Keluar

Tahap untuk melakukan scand pada barang yang keluar bisa dibilang memang cukup bertahap. Dimulai dengan scan model number, dilanjutkan dengan scan PO number, lalu scan MFG Number dan terakhir adalah scan STT yang terdapat pada barang.

  • Menghilangkan Label Barcode STT

Setiap barang yang sudah masuk di gudang tentunya memiliki barcode STT. Barcode inilah yang harus dihilangkan ketika barang tersebut akan dikeluarkan dari gudang. Hal tersebut bermaksud untuk menghindari kekacuan penghitungan dari semua barang yang ada di gudang.

  • Membuat Laporan Barang Keluar

Untuk tahap yang terakhir adalah pembuatan laporan barang keluar. Pembuatan laporan barang keluar juga harus segera dilakukan. Dimana pembuatan laporan barang keluar ini penting sebagai data perusahaan untuk menindaklanjuti langkah kedepannya maupun sebagai data penting perusahaan.

Biasanya laporan barang keluar tersimpan dalam sebuah folder khusus yang terhubung langsung dengan data dari perusahaan. Dengan mengetahui seluk beluk sekaligus contoh alur keluar masuk barang di gudang tentunya bisa dijadikan referensi bagi Anda.

Terutama bagi Anda yang bergerak atau bekerja langsung untuk mengurus data gudang sebuah perusahaan. Tentunya mengetahui alur keluar masuk seperti yang dijelaskan di atas akan menjadi sesuatu yang sangat berharga.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.