iapa yang tergiur ditawari ponsel berspesifikasi tinggi dengan harga yang murah banget? Misalnya aja kamu ditawarin iPhone X original dengan harga gak sampai 5 juta. Pasti pengen banget beli, kan? Itulah yang terjadi dengan ponsel Black Market. Produk yang aslinya mahal banget bisa dijual dengan harga yang jauh lebih murah, bahkan terbilang gak masuk akal.
Ponsel Black Market atau yang biasa disebut ponsel BM adalah produk ponsel yang beredar di pasar gelap alias secara gak resmi masuk ke suatu negara tanpa melewati bea cukai. Saat ini, ponsel BM sudah banyak beredar di Indonesia dan biasanya dijual secara online dengan harga yang menggiurkan.
Keuntungan membeli ponsel BM adalah kamu bisa mendapatkan produk original dengan harga yang murah. Bahkan produk-produk yang belum dirilis di Indonesia pun bisa kamu dapatkan melalui Black Market. Akan tetapi, sebelum membeli ponsel BM, kamu wajib tahu kerugian yang akan kamu dapatkan. Nah, berikut Jaka akan kasih tahu kamu 5 Bahaya membeli Ponsel Black Market. Simak ulasannya, ya!
1. Keaslian Tidak Pasti
Meskipun ponsel BM umumnya merupakan produk original yang didatangkan dari luar negeri, namun ada saja oknum yang justru menjual produk replika. Jika seseorang masih awam dan belum begitu paham berbelanja di Black Market, maka kemungkinan mendapatkan produk palsu akan lebih besar. Bahkan, ada produk yang dijual di Black Market yang merupakan barang pabrik yang gagal uji coba serta ada juga barang rusak yang diperbaiki semulus mungkin.
2. Tidak Ada Garansi Resmi
Dikarenakan produk Black Market tidak melewati bea cukai dan bisa dikatakan sebagai barang ilegal, maka tentu saja kamu gak akan mendapatkan garansi resmi jika membeli ponsel BM. Hal ini tentu sangat beresiko, karena garansi resmi sangatlah penting bagi pembeli untuk jaminan barang yang dibeli. Tidak adanya garansi resmi membuat kamu kesulitan jika ingin mengklaim garansi karena harus mendatangi negara tempat produk tersebut dibuat. Penjual pun gak akan bertanggung jawab jika terjadi apa-apa pada saat kamu menggunakan ponsel BM yang kamu beli.
3. Resiko Mendapat Ponsel Bundling
Ponsel Bundling adalah sebutan untuk produk ponsel yang terikat kontrak dengan operator seluler tertentu. Di Black Market ternyata banyak ponsel yang sudah dibundling sehingga penggunaannya diatur oleh operator yang terikat kontrak dengan produk ponsel tersebut. Mungkin bukan masalah besar jika operator tersebut merupakan operator dari dalam negeri, tapi ponsel BM yang dibundling terikat kontrak dengan operator dari luar negeri atau negara dimana ponsel tersebut berasal. Jika kamu mendapat ponsel seperti ini, kamu gak akan bisa menggunakan SIM card dan mengakses ponsel secara penuh.
4. Ancaman diBlokir
Sejak semakin maraknya ponsel BM di Indonesia, pemerintah mulai berusaha meminimalisir masuknya ponsel ilegal ini dengan berbagai tindakan seperti melakukan razia di perdagangan ponsel dan lainnya. Akan tetapi, hal tersebut belum efektif sebab hingga kini masih ada banyak ponsel BM yang diperjual belikan. Oleh karena itu, pemerintah bekerja sama dengan Kominfo dan operator seluler untuk melakukan pemblokiran IMEI terhadap ponsel BM. Hal ini tentu merugikan para pengguna ponsel BM karena bisa saja sewaktu-waktu ponselnya tidak bisa digunakan lagi karena telah diblokir oleh pemerintah.
5. Resiko Rusak
Meskipun ponsel BM dikatakan merupakan barang berkualitas, namun bukan berarti kamu aman dari ancaman kerusakan. Apapun bisa terjadi, ponsel BM kamu bisa saja rusak karena faktor tertentu. Misalnya karena ulah kamu sendiri atau justru karena ponsel tersebut memang tidak berkualitas. Nah, jika ponsel BM kamu mengalami kerusakan, maka memperbaikinya tidaklah semudah kamu memperbaiki ponsel yang dibeli secara resmi. Seperti yang dikatakan sebelumnya, ponsel BM gak memiliki garansi dan umumnya merupakan produk dari luar negeri. Jadi, memperbaikinya pun akan sangat sulit, bahkan beresiko gak bisa diperbaiki sama sekali.
Nah, itulah 5 bahaya membeli ponsel Black Market. Jika kamu pernah atau mungkin sedang tergiur dengan ponsel-ponsel murah di Black Market, maka sebaiknya kamu berpikir ribuan kali sebelum memutuskan untuk membelinya.
Sumber : jalantikus