Clapton coil adalah vape wire yang terdiri dari core (inti) dibungkus dengan wire lain yang lebih kecil ukurannya. Contohnya Clapton 26×36, artinya Clapton tersebut mempunyai core 26 awg dibungkus dengan 36 awg. Dibungkus gimana? Tau dong gimana bentuknya senar gitar? Nah seperti itulah Clapton coil. Sebelum mencoba, mari kita bahas kelebihan dan kekurangannya. Sudah tentu, akan dibahas juga bagaimana mengatasi kekurangan Clapton. 

Cara Membuat Coil Clapton serta Kelebihan dan Kekurangannya

Kelebihan Coil Clapton:
1. Uap lebih banyak
Teman-teman yang sudah coba Clapton, katanya lebih ngebul. Realita atau hanya perasaan saja? Jadi begini penjelasannya. Clapton itu core dibungkus dengan wire lain, otomatis luas permukaan jadi lebih banyak dibanding bare wire (hanya satu wire). Luas permukaan lebih banyak, berarti lebih banyak liquid yang dipanaskan menjadi uap.

2. Flavor lebih berasa
Uap lebih banyak, berarti flavor lebih bold (tebal), karena makin banyak uap yang mampir di reseptor lidah kita

3. Layer per layer liquid lebih terasa
Clapton itu terdiri dari 2 wire yang berbeda ukuran, jelas berbeda resistansinya. Core akan lebih panas duluan dibanding lapisan luar (wrap). Maka uap dari hasil pemanasan liquid oleh Clapton terdiri dari uap hasil pemanasan suhu tinggi oleh core dan uap hasil pemanasan suhu lebih rendah oleh wrap. Karena hasil pemanasan yang berbeda dalam sekali jalan itulah, maka layer liquid akan lebih terasa

4. Bisa temperature control
Jangan khawatir, Clapton tetap bisa dipakai TC mode. Justru merupakan keuntungan karena temperature bisa kita atur agar tidak terlalu panas. Jelas, wire yang digunakan untuk core & wrap harus wire TC. Umumnya yang banyak di pasaran pakai SS. Sudah cukup kok, gunakan saja TCR SS atau CSV SS yang biasa digunakan coil biasa dengan material sama. Contohnya Clapton SS316L, gunakan TCR 0.00092 atau CSV SS316L dari steamengine

5. Looks cool
Kalau kelebihan ini adalah bonus. Kalau top cap atty anda dibuka, dan teman melihat anda pake coil Clapton, lebih keren kan? #wink

Kekurangan Coil Clapton:
1. Watt lebih besar
Clapton dibuat dari 2 wire, jadi resistansi (ohm) akan lebih kecil, sehingga dibutuhkan watt yang lebih besar. Bahkan lebih besar dari coil biasa yang dengan ohm sama.

2. Ramp up time yang lebih lama
Ketika kita firing Clapton coil, ada waktu tunggu sampai uap bisa keluar. Hal ini karena dibutuhkan energi lebih besar untuk memanaskan 2 wire dalam Clapton. Solusinya, naikkan voltase hingga sekitar 4.5V. Berapa watt tuh? Gunakanlah ohm law untuk mendapatkan watt yang dibutuhkan dari ohm coil dan 4.5V

3. Atty lebih panas
Sesuai prinsip energi, dibutuhkan energi yang banyak untuk memanaskan Clapton, maka mendinginkan juga butuh waktu lebih lama. Maklumi saja jika atty anda lebih panas. Solusinya, buka airflow lebih besar. Solusi lain adalah tetap main di 3.6V-4V, tetapi setiap coil dingin anda harus sabar menunggu coil panas.

4. Liquid berubah rasa
Anda sehari-hari menggunakan coil biasa, lalu memakai Clapton berasa tidak enak liquidnya? Ada beberapa sebab. Pertama karena layer liquid, belum tentu gabungan layer tersebut enak di lidah anda. Kedua karena terlalu panas, jadi liquid kehilangan citarasa. Solusinya, trial error. Coba-cobalah rubah watt naik atau turun, hisap & rasakan, rubah temperature jika anda menggunakan TC, hisap & rasakan, jumlah lilitan, dll. Jangan takut mengkombinasi semuanya untuk mendapatkan flavor yang paling pas

5. Lebih boros liquid
Hal ini jelas, karena uap lebih banyak, maka liquid akan lebih boros

6. Susah dibuat sendiri
Clapton harus dibuat dengan alat semacam bor listrik agar wire luar bisa rapi membungkus core. Tidak usah repot-repot, sekarang Clapton gulungan maupun Clapton coil siap pakai banyak di pasaran.