Aomori Prefectual Government dan petani apel lokal berencana memperkenalkan system barcode yang akan memungkinkan pelanggan untuk mengetahui sejarah dari apel yang mereka beli, langkah ini dibuat karena adanya seruan untuk makan lebih aman khususnya bagi Negara-negara asing. Aomori Prefecture merupakan pemerintahan di daerah Jepang Utara yang berusaha untuk memperluas pasaran export apel ke luar negeri dengan menggunakan system QR Code.

QR Code sudah menggunakan teknologi dua dimensi sehingga sudah dapat dibaca melalui handphone, dalam barcode trsebut diterangkan mengenai dari mana asal apel tersebut, bagaimana cara perawatanya, seberapa sering pemakaian pestisida, bahkan menyediakan foto dan pesan dari petani yang menanamnya, data yang diberikan tersedia dalam beberapa bahasa seperti Jepang, China dan Inggris.

Proyek ini akan dimulai dengan percobaan dasar, kemungkinan pada saat musim panen dan musin gugur berikutnya, petani yang ditunjuk akan melampirkan stiker QR Code pada apel yang akan dieskpor ke Taiwan, Negara yang menjadi target export utama Jepang. Setiap barcode yang ditempel ke apel akan menpunyai keunikan sendiri, bahkan pada apel yang dipetik pada pohon yang sama,

System ini dimaksudkan untuk memungkinkan pemerintah dan petani agar mengetahui rute apel yang diexportnya, hanya 1500ton apel yang diproduksi pada tahun 2012, 710.000 ton untuk export. Lebih dari 90 persen apel Jepang yang diexport berasal dari Aomori Prefecture kata petugas.