Foto dari Dark Energy Camera menunjukkan galaksi spiral NGC 1365, sekitar 60 tahun cahaya dari Bumi.
 

Di atas pegunungan di Chili terdapat sebuah kamera dengan resolusi tertinggi saat ini. Kamera seukuran lemari itu dinamai Dark Energy Camera dan dapat menghasilkan gambar seukuran 570 megapixel. Konstruksi dasar kamera ini terdiri atas 74 sensor CCD yang disusun dalam matrix, serta cermin teleskop sebesar 3,9 meter, dan beberapa lensa, termasuk sebuah lensa berdiameter 1 meter. Foto ini adalah hasil pertama dari perjalanan panjang 120 scientist dari 23 organisasi internasional yang merancang dan mengkonstruksi kamera ini selama 8 tahun.

 

Foto wide-field hasil kamera ini mencakup sudut 2,2 derajat, atau kira-kira setara dengan lensa 1000mm. Sudut pandang ini mencakup area sekitar 20x ukuran bulan di langit. Foto-foto pertama yang dihasilkan Dark Energy Camera sangat memukau, memuat lebih dari 100.000 galaksi dengan jarak sampai 8 miliar tahun cahaya. Dalam proyek 5 tahun ke depan, astronom berencana untuk mendokumentasikan 1/8 area langit dalam foto warna resolusi ultra, sekaligus menangkap foto 300 juta galaksi, 100.000 gugus galaksi (galaxy cluster), dan sampai 4000 supernova.

Foto dari Dark Energy Camera menunjukkan gugus bintang (globular star cluster) 47 Tucanae, sekitar 17000 tahun cahaya dari Bumi.

Kamera ini diharapkan juga dapat menjawab misteri kosmologi paling besar yaitu penyebab percepatan perluasan alam semesta.

“Foto pertama dari Dark Energy Camera membawa kita selangkah lebih dekat untuk dapat memahami dark energy, salah satu misteri terbesar dalam hukum fisika,” tutur Professor Ofer Lahav, Universitas London, Kepala Perwakilan United Kingdom dalam Konsorsium Dark Energy Camera.

Lokasi Dark Energy Camera di Chili

Perkembangan teknologi digital imaging ternyata berdampak sangat baik pada bidang ilmu astronomi. Tahun lalu, sebuah proyek lain sudah dimulai untuk membuat kamera astronomi yang dapat memotret gambar seukuran 3,2 gigapixel (~3200 megapixel) setiap 2 detik. Hal ini dicapai dengan mosaik 189 sensor CCD, yang menghasilkan data lebih dari 3 GByte/detik dan menuntut processing power 9 teraflop/detik. Kamera 3,2 gigapixel tersebut adalah bagian dari Large Synoptic Survey Telescope (LSST) yang nantinya juga bertempat di Chili dan diharapkan menghasilkan data sebesar 20-30 TeraByte tiap malam.