Tanpa melihat jenis kamera dome atau bullet, secara umum penyebab gangguan pada kamera infra-red dibagi menjadi dua faktor, yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal adalah gangguan yang berasal dari dalam kameranya sendiri, seperti :
- Pantulan dari lampu infra-red
Persoalan inilah yang boleh dikatakan paling sering terjadi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, namun sebagai pedoman (rule of thumb) dalam troubleshooting, bisa dirinci sebagai berikut :
- Hindari refleksidari dalam casing. Ketahuilah, bahwa semakin naik arah kamera mendekati 90 derajat, resiko pemantulan semakin tinggi, karena cover dome bagian dalam akan tampak dan memantulkan infra-red.
- Hindari juga objek yang memantul, seperti lantai, dinding, langit-langit dan permukaan lain yang berwarna putih. Selain menimbulkan efek silaudi siang hari, objek seperti ini juga berpotensi memantulkan infra-red di malam hari.
- Jangan memasang casing tambahan atau memasang kamera di balik kaca.
- Perbaiki posisi semua karet penutup, baik di sekitar lampu LED, maupun di sekeliling kamera, jangan sampai miring atau dudukannya tidak pas.
- Kencangkan semua sekrup cover kamera (jika ada), jangan ada yang longgar.
- Lingkaran di tengah-tengah (halo effect)
Pernahkah anda melihat hasil gambar kamera infra-red pada kondisi gelap seperti ini? Masalah ini bisa saja terjadi, bahkan pada merek yang termasuk bagus sekalipun.
Gejala ini sering disebut sebagai halo effect dan ini sangat lumrah terjadi di beberapa tipe kamera infra-red. Penyebabnya adalah lampu atau LED infra-red yang terlalu menyebar dan memantul melalui cover dalam intensitas kecil. Walaupun kecil, tetapi dampaknya sangat menganggu. Sekali lagi, masalah ini bisa diatasi dengan menerapkan salah satu dari rule of thumb di atas.
- Pengembunan
Masalah ini kerap terjadi, khususnya pada kamera tipe outdoor, walau tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada tipe indoor yang dipasang di outdoor.
- Lensa yang tidak fokus
Ada seorang client mengganti lensa kamera infra-red standar pabrik (6mm) dengan lensa 3.6mm dengan harapan bisa memperoleh pandangan yang lebih lebar. Namun yang terjad hasilnya malah terlihat buram dan tidak fokus.
- Kualitas material cover (housing kamera CCTV)
“Ada harga ada barang”, demikianlah pameo yang selama ini sulit dipatahkan. Kualitas cover atau housing CCTV memang ikut andil dalam menciptakan pantulan. Cover yang mudah buram dan tergores, boleh jadi merupakan biang keladi dari semua itu. Berbeda dengan cover yang bening, kokoh dan halus, maka permasalahan ini bisa diminimalisir. Oleh sebab itu beberapa pabrikan ada yang menyediakan cover pengganti seandainya cover aslinya tergores atau materialnya kurang bagus. Namun sekali lagi sebelum memvonis produk, cobalah tangani dulu dengan rule of thumb di atas.
Adapun faktor eksternal adalah gangguan yang berasal dari luar kamera (tepatnya di lokasi pemasangan). Beberapa diantaranya adalah :
- Adanya dua kamera IR indoor yang dipasang berhadapan
Jika dalam satu ruangan terpasang dua kamera IR, maka kebanyakan problem yang terjadi adalah sinar infra-red saling menggganggu satu sama lain. Ini ditandai dengan adanya bayangan putih, sehingga gambar tampak buram. Penanganannya tetap mengacu pada rule of thumb mengubah arah salah satu kamera. Jika ini tidak memungkinkan, bisa ditempuh dengan cara mematikan infra-red di salah satu kamera, bahkan dikeduanya. Sebagai pengganti cahaya, kita bisa menambahkan lampu downlight (bila mungkin) atau infra-red illuminator pada posisi yang tepat. Selama memungkinkan, bisa juga dipertimbangkan dengan mengganti kamera dengan tipe Day & Night (tanpa IR).
- Pengaruh debu, kotoran, sarang laba-laba, goresan dan sidik jari pada cover
Debu, kotoran dan sarang laba-laba yang menempel pada cover oleh infra-red akan diterjemahkan sebagai objek yang memantul, sehingga mengganggu kualitas gambar.
Satu hal lain yang sering luput adalah sidik jari. Saat menutup kamera, khususnya yang berjenis dome, adakalanya sidik jari kita menempel pada cover tepat di depan lensa. Hal ini menyebabkan camera menjadi buram dan memantulkan infra-red. Cover transparan pada kamera dome senantiasa dilindungi oleh lembaran plastik dan baru dilepas saat cover sudah terpasang. Namun, saat membuka cover kita jarang memperhatikan hal kecil ini. Akibatnya, cover dome penuh dengan bekas sidik jari. Tidak heran jika ada pabrik yang melengkapi produknya dengan sarung tangan putih berbahan halus. Jika ada, pakailah sarung tangan ini saat menutup atau membuka cover, lalu bersihkanlah bekas-bekas sidik jari dengannya.