Apa Itu Mode Rekaman Motion Dan Sensor Detection? Berikut Penjelasannya!
Pada alat perekam kamera cctv (DVR), ada 3 mode record/perekaman. Istilah mode perekaman ini bisa berbeda antara satu merk dengan lainnya. Ke-3 mode rekaman tersebut adalah:
- Continuous.
- Motion Detection.
- Sensor Detection.
Mode Continuous, DVR akan merekam secara berkesinambungan selama 24/7 (24 Jam, 7 hari). Oleh karena itu diperlukan hard disk (HDD) yang handal dan khusus untuk keperluan cctv.
.
Mode Motion Detection dan Sensor Detection disebut juga dengan mode perekaman Event (Event Mode Recording). Artinya DVR hanya akan merekam pada saat ada event (kejadian) tertentu. Event seperti apakah yang dimaksud?
Pada mode perekaman Motion Detection, event yang dimaksud adalah pergerakan objek pada gambar. Baik itu pergerakan orang, mobil, bahkan laba-laba yang sedang berjalan di depan lensa kamera pun merupakan event motion. Dan interferensi juga dianggap pergerakan. Karenanya pastikan gambar kamera benar-benar kinclong tidak ada interferensi untuk menghindari settingan yang mubazir.
.
Event yang dimaksud pada mode rekaman Sensor Detection adalah rekaman yang terjadi akibat adanya aktivasi pada alat tambahan berupa sensor alarm. Sensor alarm seperti apakah yang dimaksud? Salah satunya adalah PIR (Passive Infra Red), atau juga bisa berupa MC (Magnetic Door) yang dipasang pada kusen dan daun pintu. Perlu pembaca ketahui, untuk menggunakan mode ini diperlukan DVR khusus yang mempunyai fitur input-output alarm. Dan biasanya harganya lebih mahal.
Penggunaan mode record berdasarkan event ini biasanya untuk menghemat ruang hard disk. Jadi DVR hanya akan merekam saat ada aktivasi event/kejadian. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Berikut uraiannya.
Recording Motion Detection.
-
Untuk mengaktifkan motion detection tidak diperlukan alat tambahan.
-
Settingan relatif mudah, biasanya ada menu untuk enable/disable, sensitivitas, dan terakhir scheduling/penjadwalan kapan saja mode rekaman motion detection ini akan aktif.
-
Ada settingan region, dimana settingan ini memungkinkan hanya area tertentu saja yang dapat memicu perekaman.
-
Motion detection sangat tergantung pada tingkat kecerahan dan kebersihan (clarity) gambar. Karenanya tidak bisa digunakan pada kamera dengan gambar yang tingkat noise/interferensi-nya tinggi. Noise/interferesni pada gambar akan dianggap pergerakan oleh DVR walaupun tidak ada objek yang bergerak.
-
Motion detection tidak bisa digunakan pada ruangan gelap.
-
Penggabungan dengan fitur notifikasi email sangat sulit, karena DVR akan terus-menerus mengirim email saat ada pergerakan.
Recording Sensor Detection.
-
Akurasi deteksi tidak tergantung pada kecerahan/kebersihan (clarity) gambar tetapi tergantung kepada sensor alarm yang digunakan.
-
Bisa digunakan pada ruangan gelap dan bisa dikombinasikan dengan siren alarm. Contoh, saat ada orang yang masuk pada ruangan yang gelap, DVR akan terpicu oleh sensor untuk langsung merekam. Selain itu DVR juga akan mengaktifkan output sensor yang memicu siren alarm untuk bunyi.
-
Diperlukan alat tambahan untuk mengaktifkan fitur ini, contohnya PIR (Passive Infra Red).
-
Settingan relatif sulit, karena diperlukan pengetahuan tambahan di bidang elektronik.
-
Sangat cocok dan relatif mudah digabungkan dengan fitur notifikasi email. DVR akan mengirimkan email saat sensor terpicu.