Thermal printer adalah jenis printer yang sering terlihat di meja kasir sebuah supermarket atau toko swalayan. Thermal printer ini sangat berbeda dengan printer inkjet normal atau printer laser. Akan tetapi kualitas thermal printer hampir sama dengan printer dot matrix. Thermal printer menggunakan panas dan bukan ketukan atau impact untuk mencetak diatas kertas, bukan dengan cartridge tinta yang biasa digunakan oleh printer jenis lainnya.
Thermal printer termasuk dalam golongan printer yang tidak bising, bahkan beberapa jenisnya tidak mengeluarkan suara. Thermal printer dapat mencetak dengan kinerja yang sangat cepat. Hal ini dikarenakan, thermal printer tidak menggunakan pin-pin seperti printer dot matrix. Thermal printer dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan printer dot matrix. Meski begitu, thermal printer dibekali berbagai keunggulan sehingga banyak peminatnya. Untuk lebih jelasnya, simak saja kegunaan dan keunggulan thermal printer berikut ini.
Kegunaan Thermal Printer
Thermal printer banyak dioperasikan oleh komputer utama seperti desktop atau system POS. Bagi pengguna yang akan menggunakan thermal printer ini dimulai dengan menyalakan printer dan masukan kertas thermal ke dalamnya yang kemudian akan menggerakan kepala printer untuk menghasilkan panas dan hasil cetakan sesuai data yang diinginkan. Ketika kepala thermal printer menyentuh kertas maka kepala printer akan mengaktifkan tinta untuk mencetak data di atas kertas thermal.
Pada umumnya, thermal printer sering digunakan pada bidang pekerjaan tertentu yang membutuhkan hasil yang cepat, seperti resep pesanan, daftar harga dan label barcode untuk barang dagangan. Penggunaan thermal printer dapat diterapkan dalam bisnis retail maupun pom bensin. Pada dasarnya, thermal printer dibedakan menjadi dua jenis yaitu thermal wax transfer dan direct thermal transfer dengan kegunaan yang berbeda.
Thermal wax transfer adalah jenis thermal printer yang mencetak menggunakan pin yang dipanaskan. Kemudian melelehkan lilin yang mengandung tinta untuk mencetak. Lilin dan material dasar tersebut mencegah tinta tersebar. Thermal wax transfer ini memerlukan perawatan berkala untuk membersihkan tinta dan sisa-sisa lilin di kepala printernya.
Sedangkan direct thermal transfer adalah jenis thermal printer yang menggunakan kepala pin yang dipanaskan. Direct thermal transfer langsung memberikan info ke printer thermal. Jenis direct thermal transfer ini tidak membutuhkan pita ribbon untuk mencetak. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa perawatan direct thermal transfer tidak serumit thermal wax transfer.