DVR adalah alat yang mutlak ada dalam sistem kamera CCTV. Alat ini digunakan untuk merekam semua gambar yang dikirim oleh kamera. Dalam sistem ini banyak fitur yang bisa dimanfaatkan untuk pelengkap keamanan, salah satunya adalah merekam semua kejadian, dan hasil rekaman ini biasa digunakan untuk menginvestigasi suatu kejadian. Ada dua jenis DVR yang umum digunakan: yang pertama DVR Card dan yang kedua adalah DVR Standalone.

Kali ini kita akan membahas apa yang dimaksud dengan DVR Standalone beserta kelebihan dan kekuranganya.

DVR Standalone merupakan perkembangan dari DVR Card, dan pertama kali dikenalkan setelah 3 tahun beredarnya DVR Card. Fungsi pertama yang hendak ditekankan pada DVR Standalone adalah membebaskan ketergantungan pengoperasinya dari PC.. Dengan perumpamaan yang lebih mudah, Anda bisa membayangkan DVR Standalone seperti DVD Player, jadi cukup dihubungkan ke monitor TV. Dan DVR Standalone dilengkapi hard disk sebagai alat perekamnya.

Kelebihan DVR Standalone:

Menurut Seorang Marketing Manager Bosch Security System yang berbasis di New York, Chris Johnson, DVR Standalone menggunakan sistem operasi (OS) proprietary bawaan dari Linux atau sistem operasi lain yang sifatnya tertutup dari dunia luar. Untuk alasan ini, maka DVR Standalone jauh lebih aman dari serangan luar seperti, hacking, virus, worm, dll. Itu adalah dari segi keamanan yang merupakan fungsi dan tujuan utama kamera CCTV dan perangkat sistem keamanan lainnya. Secara teknis DVR Standalone juga memiliki beberapa kelebihan antara lain:

  • Tidak memerlukan komputer (PC).
  • Mudah dalam mencari hasil rekaman (search atau playback).
  • Bisa disambung ke jaringan LAN dan diakses dari Internet dengan memakai PC atau Laptop.
  • Ada input dan output untuk disambungkan dengan sensor alarm, sehingga DVR hanya merekam pada saat sensornya terlanggar. Cara ini bisa menghemat hard disk.
  • Dilengkapi remote control untuk memudahkan pengoperasian.
  • Beberapa tipe ada yang dilengkapi dengan mouse untuk memudahkan setting menu.
  • Ada fungsi backup untuk video clip (di-save dalam USB Flash).
  • Operasi non-stop 24 jam.
  • Rekaman tetap dilanjutkan setelah listrik pulih dari pemadaman.
  • Proses format hard disk relatif singkat.

 Selain kelebihan di atas, DVR Standalone juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:

  • Terlalu banyak tombol, sehingga bisa membingungkan pemakai dalam mengoperasikannya.
  • Pada beberapa tipe, setting menu-nya cukup merepotkan, apalagi pada DVR yang tidak men-support mouse.
  • Panas komponen yang berlebihan.
  • Setting sensitivitas pada mode motion recording pada umumnya sulit.
  • Bunyi kipas yang berisik.

Secara umum pemilihan DVR Standalone bisa dikaitkan dengan kebiasaan konsumen sendiri. Konsumen yang jarang memakai atau kurang menyukai komputer, umumnya lebih memilih DVR tipe ini. Selain itu, pertimbangan harganya lebih ekonomis, karena pelanggan tidak perlu repot membeli PC lagi.