Salah satu jenis camera serbaguna yang ada dalam jajaran camera CCTV adalah outdoor speed dome. Camera jenis ini bisa melakukan fungsi pan, tilt dan zoom sekaligus (disingkat PTZ), sehingga cocok digunakan di area publik seperti mall, stasiun kereta api, bandara, kawasan pabrik serta area vital lainnya, semisal pembangkit listrik hingga jalan raya. Secara fisik camera speed dome ini sudah dilengkapi dengan motor servo, sehingga ia bisa bergerak bebas ke berbagai arah. Bentuknya seperti pada gambar pembuka judul di atas. Pada tipe yang endless, camera bisa berputar 360 derajat terus menerus tanpa henti. Inilah yang menyebabkan camera jenis ini banyak disukai oleh operator CCTV, karena dengan fungsi itu operator bisa mendapatkan angle manapun yang dia inginkan. Berbeda dengan camera statis (fix) yang akan membosankan, apalagi jika objek yang diamati hanya berupa area kosong. 


Namun di sisi installer, memasang camera jenis ini terbilang sulit, karena ukurannya yang lumayan besar. Memasang bracket di tempat tinggi (tiang) mengandung resiko tersendiri. Selain memerlukan keberanian, seorang installer dituntut pula telaten, karena disamping memasang kabel dia pun harus membawa camera naik ke atas. Oleh sebab itu, sekali camera terpasang, usahakanlah agar tidak ada aktivitas turun naik lagi. Hal ini perlu diperhatikan, terlebih lagi jika tempat pemasangannya tergolong sulit dan cukup berbahaya. Hal inipun akan menyangkut aspek pemeliharaan (maintenance) selama masa garansi. Speed dome yang sering macet atau rusak menyebabkan installer sering pula naik turun untuk memperbaikinya.


Paparan kami kali ini adalah seputar kerusakan apa saja yang kerap dijumpai pada instalasi outdoor speed dome? Lalu, adakah peralatan tambahan yang dengan itu tingkat kerusakan camera bisa ditekan?

Selang beberapa bulan setelah dilakukan serah terima pekerjaan, seringkali speed dome tiba-tiba 'ngadat' tidak bisa dioperasikan, apalagi di sepanjang musim hujan seperti sekarang ini. Sepanjang catatan kami, jenis kerusakan dome yang paling umum adalah:


1. Keyboard macet, sehingga beberapa camera tidak bisa dikontrol lagi. Penjelasan ini sudah kami paparkan di sini. Silakan pembaca rujuk kembali kalau mau. Namun, ada satu faktor lagi yang terlewatkan, yaitu soal proteksi kabel data dari serangan petir. Untuk itu, jika speed dome belum dilengkapi dengan proteksi yang built-in,  kita bisa menambahkan alat proteksi ini pada jalur kabel data RS-485 setiap speed dome.


2.  No video dimana layar monitor jadi hitam atau muncul tanda Video Loss. Dengan mengabaikan faktor putusnya kabel dan kurangnya tegangan, kerusakan ini bisa disebabkan oleh kurang maksimalnya proteksi jalur video (coaxial cable) terhadap petir. Apabila speed dome belum dilengkapi dengan pengaman anti petir yang built-in, maka pertimbangkanlah untuk menambahkannya di jalur video.


3. Interferensi. Kendati tidak menyebabkan kerusakan pada speed dome, justru faktor inilah yang paling mengganggu. Paparan seputar persoalan ini telah kami bahas di sini, silakan rujuk kembali kalau mau.


Alhasil, guna mendapatkan reliabilitas dan  durabilitas yang tinggi, usakanlah agar instalasi speed dome memperhatikan aspek proteksi di tiga jalur seperti di bawah ini.

 



Di lain pihak, speed dome merk terkenal umumnya sudah dilengkapi dengan 3 proteksi ini, yaitu masing-masing untuk tegangan AC24V, video dan data. Jika sudah dilengkapi dengan arrester seperti contoh produk di bawah ini, maka hubungan grounding mutlak harus dipasang. Jika tidak, ketiga proteksi tersebut akan tidak bekerja sama sekali! Sebagai referensi mengenai grounding sederhana untuk alarm dan CCTV, silakan pembaca rujuk pada artikel kami di sini. Sampai jumpa!