Selain itu kabel coaxial masih rentan terhadap interferensi. Untuk mengatasi hal tersebut, balun bisa digunakan sebagai alternatif pengganti kabel coaxial. Selain relatif lebih tahan terhadap interferensi, dengan balun jarak tempuh transmisi sinyal video bisa sampai 3 km.
Balun atau Balance-Unbalance cctv biasanya (tidak selalu) berupa transformer, dimana satu sisi terhubung ke kabel coaxial (kabel sinyal dan ground) dan sisi lainnya ke kabel UTP CAT5 (floating/mengambang terhadap ground). Diperlukan 2 unit balun untuk 1 tarikan kabel UTP CAT5. Balun pertama dipasang dekat kamera dan unit lainnya dipasang dekat DVR.
Kabel coaxial merupakan sisi Unbalance, sedangkan kabel UTP CAT5 adalah sisi Balance karena ke-2 konduktor floating/mengambang terhadap ground sehingga mempunyai level sinyal yang sama. Semakin balance sinyal terhadap ground di ke-2 konduktor/kawat maka akan semakin baik dalam menangkal interferensi.
Baik buruknya suatu balun dapat diketahui dari nilai CMMR-nya (Common-Mode Rejection Ratio). Balun yang baik mempunyai nilai CMMR sekitar 60 dB, sedangkan balun dengan nilai CMMR sekitar 30 db termasuk kurang bagus.
Ada 2 tipe balun, pasif dan aktif. Balun tipe pasif tentu mempunyai jarak maksimal yang lebih pendek dibandingkan balun aktif. Balun pasif tidak melibatkan power supply sama sekali, berbeda dengan balun aktif yang memerlukan power supply.
Pada contoh gambar diatas, balun yang digunakan adalah balun single channel sehingga kabel yang digunakan hanya 1 pasang kawat, sehingga ada 3 pasang kawat yang masih tersisa. Agar sisa kawat bisa digunakan, maka harus menggunakan balun 4 channel.
Pada penggunaan balun 4 channel, tarikan kabel coaxial masih tetap ada dan semuanya dipusatkan di balun 4 channel. Metoda penarikan di atas mengurangi kompleksitas instalasi. Selain lebih cepat juga lebih rapi dan simpel.