Pada perkembangannya, CCTV dapat dioperasikan dengan cara desentralisasi berbasis IP kamera CCTV, beberapa diantaranya dilengkapi dengan sensor megapiksel, mendukung perekaman langsung ke media penyimpan pada jaringan perangkat, atau flash internal yang sepenuhnya mampu dioperasikan berdiri sendiri.

  • Sistem Pengoperasian CCTV

CCTV online dapat dioperasikan secara online lewat internet dan juga lewat line telepon sehingga pengguna dapat  memonitor dari mana saja selama ada akses internet atau line telepon, juga bisa direkam secara otomatis ke dalam hardisk komputer serta bisa dilihat secara bersama-sama oleh multi user.

CCTV konvensional hanya bisa diakses secara lokal dan offline saja serta tidak punya fungsi recording (merekam), kalaupun bisa, lewat handicam atau VCR yang tentu tidak praktis dan mahal biaya perekamannya. Jadi perbedaannya adalah fungsi remote access (memonitor tanpa batas dari jarak jauh, dari mana saja) serta kemudahannya.

Selain melalui internet, untuk pengoperasian CCTV pengguna dapat juga memonitor secara offline via layar komputer lokal, dapat diakses lewat line telepon maupun via LAN. Jika melalui line telepon maka kamera CCTV pengguna dikoneksi ke komputer lokal yang akan berfungsi sebagai server. Kemudian komputer tersebut dihubungkan dengan line telepon via modem.

Pengguna selanjutnya dapat memonitor dari komputer lain di mana saja, dari komputer di rumah misalnya, cukup dengan menghubungkan line telepon ke komputer rumah pengguna via modem dan men-dial nomor telepon yang dipakai untuk koneksi ke komputer server. Dan dari lokasi anda tersebut, pengguna dapat memonitor semua kamera CCTV tanpa biaya apapun kecuali biaya pulsa telepon biasa. Pengguna seperti menelepon tapi bisa melihat kamera CCTV. Sangat mudah dan praktis.

  • Kegunaan CCTV

CCTV sering digunakan untuk pengawasan di daerah-daerah yang mungkin perlu pemantauan seperti bank, kasino, bandara,  instalasi militer, dan toko-toko. CCTV juga sudah umum digunakan untuk industri dan pabrikasi yang memiliki resiko keamanan dan keselamatan pekerja cukup tinggi. CCTV digunakan sebagai pemantau dari jauh, alat monitoring dan pengawasan kegiatan industri atau pabrikasi menggantikan pengawasan langsung oleh pekerja manusia di lokasi yang beresiko tinggi atau tidak cocok dan aman untuk manusia. Peralatan CCTV dapat digunakan untuk mengamati bagian-bagian sebuah proses aktivitas dari sebuah ruang pusat kontrol atau kendali.

  • Penggunaan CCTV untuk Pencegahan Kejahatan 

CCTV di negara Inggris sudah banyak dipasang dan jumlahnya melampaui penggunaan CCTV di negara-negara manapun di dunia. CCTV dipasang sebagai bagian pengawasan tempat-tempat publik (public area) untuk alasan mencegah kejahatan dan memberikan rasa aman karena ada yang mengawasi. Begitu banyaknya jumlah CCTV yang dipasang di Inggris, telah memicu perdebatan tentang kepentingan keamanan versus privasi masyarakat karena gerak-geraknya selalu dapat dipantau dan diawasi.

Michael McCahill dan Clive Norris dari UrbanEye,didasarkan pada sampel kecil di Putney High Street, diperkirakan jumlah kamera pengintai di rumah pribadi di London pada tahun 2002 adalah sekitar 500.000 dan jumlah kamera di Inggris adalah sekitar 4.200.000. Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Skotlandia untuk Kejahatan dan Keadilan Penelitian dan berdasarkan survei terhadap semua otoritas lokal Skotlandia, mengidentifikasi bahwa ada lebih dari 2.200 kamera CCTV di ruang publik Skotlandia. CCTV User Group memperkirakan bahwa ada sekitar 1,5 juta kamera CCTV di pusat kota, stasiun , daerah ritel bandara besar dan sebagainya. Angka ini tidak termasuk sistem pengawasan yang lebih kecil seperti yang dapat ditemukan di toko-toko pojok lokal.

  • CCTV Mendukung Keselamatan Transportasi

Banyak kota dan jaringan jalan raya memiliki sistem pemantauan yang ekstensif lalu lintas, menggunakan televisi sirkuit tertutup untuk mendeteksi kecelakaan, dan pemberitahuan kemacetan. Agency jalan di UK memiliki jaringan CCTV milik publik lebih dari 1.200 kamera meliputi jalan tol Inggris dan jaringan  jalan yang menghubungkannya. Kamera ini terutama digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas dan tidak digunakan sebagai kamera pemantau kecepatan. Dengan penambahan kamera tetap untuk Management sistem lalu lintas, jumlah kamera CCTV di jaringan ruas-ruas jalan cenderung meningkat secara signifikan selama beberapa tahun mendatang.

Sebuah sistem CCTV dapat dipasang di mana operator mesin tidak dapat secara langsung mengamati karena pekerja maupun orang-orang mungkin terluka oleh operasi mesin yang tak terduga. Sebagai contoh, pada kereta bawah tanah, kamera CCTV memungkinkan operator untuk mengkonfirmasi secara jelas sebelum menutup pintu mereka dan mulai menjalankan kereta.

Operator dari sebuah perjalanan taman hiburan mungkin menggunakan sistem CCTV untuk mengamati bahwa orang tidak terancam dengan memulai perjalanan. Sebuah kamera CCTV dan monitor dashboard dapat membuat membalikkan kendaraan lebih aman, karena memungkinkan pengemudi untuk mengamati benda-benda atau orang lain yang semula sulit atau tidak terlihat.

  • CCTV versus Privasi

Pertumbuhan CCTV di daerah perumahan menimbulkan masalah serius tentang privasi. Namun sejauh CCTV digunakan sebagai pengawasan publik untuk sekedar pencegahan kejahatan tentunya tidak bermasalah. Bagaimanapun sejak serangan WTC 11 September 2001, banyak penelitian menunjukkan bahwa opini publik CCTV telah berkembang lebih menguntungkan. Para pendukung penggunaan CCTV mengutip serangan-serangan bom stasiun bawah tanah di London sebagai salah satu contoh bagaimana efektifnya kamera CCTV mendukung kemajuan penyelidikan kejahatan secara cepat pasca kejadian.

  • CCTV di Indonesia

Di Indonesia, penggunaan CCTV masih terbatas, karena pemanfaatannya masih lebih banyak untuk kepentingan privat untuk keamanan bank, kompleks belanja dan pertokoan besar atau supermarket, industri, pabrik, dan kebutuhan lainnya. Layanan CCTV untuk keselamatan transportasi telah mulai digunakan oleh Ditjen Hubdat Kementrian Perhubungan untuk memantau sarana transportasi umum di bandara, stasiun kereta, pelabuhan dan memantau arus lalu lintasjalan raya. Manfaat sangat terasa di saat puncak arus mudik-arus balik selama lebaran yang rawan kecelakaan, kemacetan dan kejahatan pada pengguna layanan transportasi umum.

Dalam perkembangannya CCTV telah mulai dimanfaatkan di kantor pemerintahan, sekolah, kantor swasta lainnya untuk mengawasi pekerja, murid, pegawai agar tetap menjaga produktivitasnya selama jam kantor, jam sekolah, atau jam kerja.

Tindak kejahatan yang terekam kamera CCTV belakangan ini setidaknya telah membantu polisi menuntun untuk mengungkap kejahatan, seperti kasus besar perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Meski belum secara umum CCTV dapat disediakan pada fasilitas umum atau publik seperti di negara-negara maju, setidaknya langkah memasang CCTV di tempat-tempat rawan kejahatan, rawan kecelakaan lalu lintas, dan rawan kecelakaan pekerja setidaknya akan menjadi pertimbangan pelaku pelanggaran atau kejahatan mengurungkan perbuatan jahatnya. Banyak orang berbuat jahat karena merasa perbuatannya tidak ada yang mengetahui atau tidak ada yang mengawasi.

Pengawasan melalui CCTV diharpakan memiliki dampak signifikan menekan angka kejahatan dan menjaga ketertiban umum. Kalaupun nekat juga terjadi pelanggaran atau kejahatan, karena gerak-geriknya terekam setidaknya aparat penegak hukum dapat memperoleh petunjuk awal yang lebih cepat dibanding tanpa petunjuk apapun karena seringkali meskipun ada saksi yang melihat kejadian dengan alasan tidak mau terproses atau takut terancam jiwanya jika ikut bersaksi menjadikan CCTV sebagai alat bukti yang dapat bersaksi di persidangan. Perkembangan hukum saat ini dengan berlakunya UU No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik telah mengakomodasi alat bukti elektronik termasuk diantaranya hasil rekaman CCTV dapat dijadikan sebagai alat bukti dipersidangan.