Macam-macam Simbologi barcode.

Simbologi adalah peletakan dan skala garis gelap (hitam) di atas putih yang merepresentasikan beberapa karakter ASCII.

Beberapa karakter ini misalnya adalah kode dari sebuah barang. Katakanlah 4902508070584 adalah kode barang dari Pigeon Baby Powder. Maka untuk kode tersebut, kita dapat menuliskan dalam format barcode yang berbeda-beda, namun mempunyai arti yang sama. Perbedaan ini dikarenakan rumus (simbologi) dari masing-masing barcode ini berbeda.

Berikut ini adalah simbologi barcode yang sering dijumpai

Code 39
Code 39 termasuk generasi awal simbologi. Sangat umum dan banyak digunakan. Simbologi Code 39 dapat merepresentasikan baik angka maupun karakter menjadi sebuah barcode.

Code 128
Code 128 mungkin adalah simbologi yang paling populer. Di Indonesia, kode ini juga lazim digunakan untuk barcode pada pemakaian internal. Misalnya untuk memberikan barcode pada barang yang belum ada barcode pada sebuah minimarket. Kode 128 juga merupakan basis dasar bagi simbologi lain seperti UCC/EAN, HIBC, dll. Seperti simbologi Code 38, Kode 128 juga support untuk karakter maupun angka.

UCC/EAN Barcode
UCC/EAN menjadi salah satu standar bagi pemakaian barcode untuk keperluan manufaktur di dunia. UCC/EAN merupakan cikal bakal dari EAN-8 dan EAN-13

EAN13 Barcode
Hampir semua kode barcode pada produk Indonesia menggunakan jenis simbologi EAN, baik itu EAN-8 (8 digit) maupun EAN-13 (13 digit). Kode EAN-13 digunakan standar Eropa untuk penomoran produk. Kehebatan kode EAN ini adalah sudah memperhatikan kode negara, sehingga banyak dijadikan standard di banyak negara di dunia. Kode EAN-13 terdiri dari 2 digit Kode Negara, 5 digit Kode Perusahaan, 5 Digit Kode Produk, dan 1 cek digit. ISBN(International Standard Book Number) maupun ISSN juga menggunakan kode EAN-13 untuk keperluan penomoran-nya. Pada ISBN 3 digit pertama kode EAN-13 dimulai dengan angka 978 atau 979. Sedangkan untuk ISSN dimulai dengan angka 977.

EAN8 Barcode
EAN-8 adalah versi 8 digit dari EAN-13. Sama dengan EAN-13, pada kode ini sudah terdapat kode negara pada 2 digit pertama, serta 5 digit untuk kode produk. Namun karena jumlah digit yang terbatas, hampir semua produk saat ini lebih menggunakan EAN-13.

I2of5 Barcode
I2of5 yaitu Interleaved 2 of 5 ini support untuk karakter numerik saja. Simbologi ini menjadi terkenal karena dipakai sebagai basis awal dari simbologi ITF14.

ITF14 Barcode
Simbologi ITF terdiri dari 14 digit barcode dan biasa digunakan pada box/container/carton dari produk. Misalnya jika anda melihat kode barcode 14 digit di karton salah satu produk mie Instan di Indonesia, kode ini menggunakan simbologi ITF14.

UPCA Barcode
UPCA adalah kode produk barcode dengan 12 digit yang terdiri dari 1 digit untuk nomor urut, 5 digit untuk kode pabrikan/manufaktur, 5 digit kode produk/artikel, dan 1 cek digit di belakang.
12 digits Universal Product Code. This barcode is used to identify each produc

UPCE Barcode
UPCE merupakan kode barcode dengan panjang 6 digit saja. Merupakan versi ramping dari UPCA.

EXT2 Barcode
Simbologi EXT2 dipakai untuk menunjukkan nomor terbitan dari sebuah majalah. Misalnya untuk majalah bulanan adalah angka 1 sampai 12. Untuk tabloid mingguan bernilai 1 sampai 52. Oleh karena itu EXT2 hanya digunakan untuk barcode dengan maksimum 2 karakter angka saja.

EXT5 Barcode
EXT5 barcode juga digunakan dalam majalah atau buku. EXT5 digunakan untuk menyatakan Harga eceran tertinggi (HET) atau suggested retail price (SRP) dari sebuah buku atau majalah.