Barcode scanner adalah alat yang dipakai untuk melakukan pembacaan atau scan dari kode barcode pada sebuah produk. Kode barcode yang umum adalah kumpulan garis-garis vertikal bewarna gelap/hitam. Barcode ini merepresentasikan kode dari suatu barang tersebut. Jadi daripada kita mengetikkan kode angka tersebut, yang tentunya selain memakan waktu juga rawan terjadi salah ketik, maka digunakan barcode yang akan menscan garis-garis barcode dan menerjemahkannya kedalam kode angka tadi. Hal ini tentunya selain memperkecil kemungkinan salah yang disebabkan human error, juga akan mempercepat proses transaksi yang berujung pada peningkatan efisiensi kerja.

Untuk memilih barcode scanner tidaklah asal-asalan, tentunya ada hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan pilihan barcode scanner yang tepat dan sesuai kebutuhuan bisnis. Ada banyak pilihan mengenai jenis-jenis barcode scanner, namun sebelum memilih jenis barcode yang akan digunakan ada baiknya jika mempertimbangkan beberapa hal-hal  berikut.

        Dekat atau jauhnya jarak pemindaian yang dilakukan.
        Kemana atau dengan perangkat apa barcode scanner akan dihubungkan.
        Menentukan jenis dari keperluan anda, apakah hands free atau hand held.
        Penggunaan barcode scanner secara berkala atau terus menerus.
        Lingkungan dan jenis usaha anda.
        Cepat atau tidaknya durasi waktu yang dibutuhkan untuk hasil barcode scanner.


Jika anda sudah mempertimbangkan hal-hal diatas, selanjutnya anda akan lebih mudah dalam memilih jenis barcode scanner yang benar-benar tepat dan yang terbaik untuk keperluan dalam menunjang kegiatan usaha anda. Berikut adalah penjelasan mengenai barcode scanner menurut dari jenies-jenisnya.

Barcode scanner 2D adalah alat yang dipakai untuk membaca jenis barcode 2D. Produk pada umumnya menggunakan barcode jenis 1D yang merupakan kumpulan garis vertikal homogen berpola sama antara bagian atas dan bawah. Sedangkan barcode jenis 2D dapat menyimpan informasi kode yang lebih banyak, karena itu bentuknya terlihat lebih abstrak dan asimetris. Contoh barcode 2D adalah QRCode, Datamatrix, Aztec, dan Maxicode. Ada juga jenis barcode stack yang mirip dengan 2D, misalnya PDF417. Terdapat beberapa barcode scanner tertentu yang hanya dapat membaca kode stack 2D seperti PDF417 namun tidak dapat digunakan untuk kode 2D lainnya. Pastikan anda memilih barcode scanner 2D yang dapat membaca baik kode stack maupun barcode 2D sesungguhnya.
Barcode scanner auto adalah jenis barcode scanner yang telah dilengkapi dengan fasilitas automatic scan. Yang dimaksud automatic adalah karena kita tidak perlu lagi memencet tombol untuk melakukan scan. Secara umum terdapat dua macam jenis barcode scanner auto, yaitu auto scan dimana lampu barcode akan selalu menyala. Saat produk dengan barcode didekatkan pada mulut scanner, maka akan terscan tanpa kita perlu menekan tombol. Jenis kedua disebut dengan auto sense. Auto sense adalah pengembangan dari auto-scan. Jika pada auto scan, lampu scanning akan selalu menyala, maka pada auto sense telah ditambahkan sensor infra-red. Lampu hanya akan menyala saat sebuah benda didekatkan pada mulut barcode scanner. Ini jelas akan menghemat pemakaian listrik serta memperpanjang umur visual source dari scanner, baik itu laser maupun linear imager.
Barcode scanner handheld adalah barcode scanner yang dioperasikan dengan cara dipegang tangan dan menekan tombol scan jika ingin dilakukan scanning barcode. Jenis barcode scanner seperti ini juga disebut barcode scanner manual scan. Walaupun secara umum harga barcode scanner handheld lebih murah, namun ada umumnya barcode scanner auto adalah pilihan terbaik dan masih cukup ekonomis, karena kita tidak perlu bersusah payah menekan tombol scan setiap kali kita harus menscan barcode dari sebuah produk. Namun ada kalanya untuk aplikasi perusahaan tertentu, scan barcode manual masih dibutuhkan, misalnya untuk produk yang besar atau sulit dipindahkan, sehingga lebih efisien untuk mengarahkan scanner mendekati ke produk.
Barcode scanner industrial adalah barcode scanner yang banyak digunakan untuk keperluan warehouse dan industri. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan barcode scanner biasa. Barcode scanner industri biasanya dilengkapi karet pelindung luar supaya lebih tahan terhadap jatuh maupun guncangan. Barcode scanner industrial juga biasanya memiliki indeks IP protection yang lebih tinggi, minimal adalah IP43. IP sendiri adalah indek standar yang menunjukkan kemampuan produk terhadap debu (dustproofing) dan terhadap cairan (waterproofing). Beberapa barcode scanner industri lainnya memiliki spesifikasi khusus, misalnya penggunaan port serial, atau barcode scanner RS-232 yang digunakan untuk dapat dihubungkan dengan mesin industri. Kemudian barcode scanner HD (high density) yang biasanya digunakan untuk membaca barcode scanner kecil pada spare-part dengan kerapatan tinggi serta barcode scanner DPM (direct part marking) yang khusus untuk membaca barcode scanner dari hasil printing ink.


Barcode scanner PDA adalah jenis barcode scanner portable yang dilengkapi dengan fitur seperti layaknya mini komputer atau PDA. Jadi pada dasarnya alat ini adalah sebuah PDA yang dilengkapi dengan built-in barcode scanner. Barcode scanner ini umumnya telah dilengkapi dengan sistem operasi, misalnya Windows Mobile atau Android, sehingga divisi IT perusahaan dapat membuat aplikasi yang terintegrasi. Saat ini, kebanyakan model barcode scanner PDA modern telah dilengkapi dengan perangkat nirkabel seperti bluetooth maupun Wifi dan tentunya dapat dilakukan programming untuk membuat aplikasi tidak hanya secara offline saja, namun real time online dengan komputer atau device lain yang berada pada range jangkauan wireless.
Barcode scanner PDT disebut juga dengan PDC atau portable data collector. Fungsinya lebih ditekankan pada pengumpulan data atau stock taking, misalnya untuk aplikasi penghitungan stok barang. Alat ini dapat dibawa oleh petugas yang melakukan scanning produk dan data hasil scan akan tersimpan pada memori internal dari PDT. Setelah proses taking selesai, maka data di PDT tersebut dapat di load ke komputer, dan divisi IT dapat membandingkan antara stok PDT dan stok di sistem komputer, sehingga dapat diketahui nilai selisih stok barang. Aplikasi PDT tidak hanya sebatas stok opnam, namun sangat beragam. Contoh lain yang mudah dijumpai adalah saat petugas listik PLN datang ke rumah anda untuk menscan kode barcode yang menyatakan nomor pelanggan anda.
Barcode scanner table adalah jenis barcode scanner yang diletakkan di atas meja. Barcode scanner jenis ini dapat menghasilkan banyak sinar scan (biasanya 20 atau lebih) dengan sudut yang berbeda-beda. Hasilnya proses scanning produk akan menjadi lebih mudah, karena sepertinya kita mendekatkan produk dengan posisi apapun akan mudah terscan dan tidak perlu melakukan pensejajaran posisi antara sinar scan dan kode barcode seperti jika kita menggunakan scanner single scan biasanya. Teknologi dimana barcode scanner mengeluarkan banyak sinar scan secara bersamaan ini lazim disebut dengan teknologi omni-directional. Secara umum barcode scanner bertipe omni-directional dibedakan menjadi dua, yaitu orientasi vertikal dan orientasi horizontal. Jika barcode scanner diletakkan di atas meja dan sinar scan mengarah ke samping maka ini disebut dengan orientasi vertikal dan disebut dengan barcode scanner table. Sedangkan untuk barcode scanner omni yang ditanamkan pada meja kasir dan sinar scan mengarah ke atas, maka barcode scanner semacam ini disebut dengan orientasi horizontal atau disebut dengan barcode scanner in-counter. Pada pengembangannya terdapat jenis barcode scanner omni yang memiliki sekaligus dua orientasi scan baik vertikal maupun horizontal, barcode scanner semacam ini dikategorikan sebagai barcode scanner hybrid omni-directional.


Barcode scanner wireless adalah jenis barcode tanpa kabel yang menggunakan sistem online, yang berarti barcode scanner ini tetap tersambung pada komputer anda sehingga saat melakukan scan, hasil scan langsung akan ditransmit ke komputer anda. Jadi fungsi utamanya adalah menggantikan barcode scanner kabel (wired) yang memiliki jangkauan gerak terbatas sesuai dengan panjang kabel. Dengan sistem wireless, jarak antara barcode scanner dan komputer dapat ditingkatkan menjadi 10-50 meter jika menggunakan teknologi bluetooth dan 300-400 meter open space dengan menggunakan teknologi gelombang radio atau RF. Namun pada prakteknya posisi yang terlalu jauh juga sangat tidak efisien, karena saat kita melakukan scan kita tidak akan tahu apakah barcode yang kita scan telah berhasil ditransmit ke komputer atau terjadi data loss. Perlu diingat bahwa barcode scanner wireless memiliki kegunaan lain dibandingkan dengan barcode scanner PDT/PDA. Barcode scanner PDT/PDA juga dapat dikategorikan sebagai barcode scanner wireless offline, karena data hasil scan tidak langsung dikirimkan ke terminal melainkan disimpan dulu di memori internal. Hal ini berbeda dengan barcode scanner wireless dimana data langsung ditransmit secara real time. Beberapa tipe barcode scanner wireless juga telah dilengkapi memori internal untuk melakukan penyimpanan data apabila terjadi signal loss antara barcode scanner dan terminal.