Berikut ini adalah beberapa hal berdasarkan pengalaman saya mengenai salah kaprah beberapa fungsi perangkat keras.
Processor.
Untuk pemakaian harian kebutuhan processor lebih kepada multitasking, yaitu kebutuhan untuk melakukan beberapa kegiatan sekaligus. Seperti membuka aplikasi pemutar musik sambil browsing internet. Menonton film sambil men-download file. Mengedit foto sambil chatting, dan sebagainya.
Clock (kecepatan) processor yang tinggi tidak selalu menjadi acuan ketika akan memilih processor yang baik. Katakanlah, semua orang setuju processor 2.0 Ghz lebih baik daripada processor 1.5 Ghz. Tapi banyak orang yang tidak tahu, atau mungkin melupakan kemajuan teknologi, bahwa ternyata processor sekarang sudah tidak lagi ‘satu’ processor.
Teknologi processor sekarang sudah tidak lagi tentang kecepatan yang tinggi. Karena dalam praktiknya, hampir semua komputer atau laptop digunakan untuk kegiatan multitasking. Berbicara tentang kebutuhan multitasking, ‘dua’ atau lebih processor sekaligus lebih baik daripada ‘satu’ processor berkecapatan tinggi.
Processor ‘satu’ yang dimaksud adalah processor dengan single core yang sudah lama ditinggalkan sekitar 10 tahun yang lalu. Teknologi processor jaman sekarang sudah menggunakan istilah dual core, core2duo, quad core, octa core dan yang lebih tinggi lagi. Sehingga masing-masing core akan fokus bertugas menangani satu aplikasi tertentu.
Seperti pada gambar di atas, Intel Core i7 4930K base clock-nya hanya 3.4 GHz. Namun dengan 6 core. Dibandingkan Intel Core i7 4820K walaupun dengan base-clock 3.7 GHz namun hanya memiliki 4 core. Dengan selisih harga hingga $245
Memory.
Sesuai namanya, kata memory terdapat di RAM (random access memory) dan di ROM (read only memory). Memory dalam arti yang sebenarnya berbentuk chip dimana rasanya tidak banyak orang bisa melihatnya (karena tersimpan jauh di bagian dalam sebuah device). Sementara, banyak orang mengartikan memory berkaitan dengan tempat penyimpanan data. Padahal dalam istilah teknologi, media yang digunakan sebagai tempat penyimpanan data adalah storage. Dimana storage ini biasanya berbentuk harddisk, cd/dvd, flashdisk, tape dan sebagainya.
Kembali ke kata memory..
RAM atau random access memory, bisa dikatakan sebagai perangkat yang mempengaruhi kecepatan dan tingkat respon komputer. Semakin besar kapasitas RAM semakin cepat dan semakin responsif sebuah komputer.
ROM atau read only memory sebenarnya termasuk storage (media penyimpanan). Bingung? Tapi bedanya storage ini bersifat read-only, dimana data yang tersimpan tidak bisa diubah (dihapus atau ditambah). Namun tidak hanya karena sifatnya yang read-only yang membedakan ROM dengan storage lain pada umumnya. Karena pada ROM data yang tersimpan tersebut adalah data khusus untuk sistem operasi.
Jadi walaupun sebenarnya berfungsi sama sebagai media penyimpanan, tapi bukan untuk tempat penyimpanan data umum pengguna komputer, seperti data lagu, film, dokumen dan lain sebagainya.
Jadi tempat penyimpanan data dinamakan storage, bukan memory.
VGA (visual graphic adapter)
Atau disebut juga sebagai GPU, graphic processing unit. Sesuai namanya, GPU (atau VGA) adalah sebuah processor. Tapi processor yang hanya memproses gambar (graphic).
Dan ketika kita berbicara tentang processor, selalu ada (terlalu) banyak variable dan hal pendukung lainnya. Seperti teknologinya, clock-nya, VRAM (visual RAM)-nya dan lain sebagainya.
Sementara, kebanyakan orang menganggap VGA yang bagus hanya dilihat dari VRAM nya besar. VGA dengan VRAM 2 Gb lebih bagus daripada VRAM 1 Gb atau dibandingkan dengan VGA yang cuma 512 Mb.
Ketika berbicara tentang ‘tenaga’ (baca:berbicara tentang processor) dari VGA, sebenarnya hal yang jauh lebih penting adalah teknologi dan clock-nya. Seperti pada gambar dibawah, GTX 780 Ti yang hanya memiliki VRAM sebesar 3Gb namun memiliki nilai benchmark average FPS lebih tinggi dibanding VRAM 4Gb, atau 8Gb bahkan 12Gb sekalipun.
Dengan alasan yang sama, kadang kita menemukan VGA dengan seri yang sama, misal R9 1 Gb tapi harganya lebih mahal dari R9 dengan VRAM 2 Gb. Untuk detail teknologi atau spesifikasinya sebaiknya langsung menanyakan ke penjualnya.
Jadi kita tidak lagi menilai kemampuan sebuah VGA hanya dari VRAM nya saja.