RFID (Radio Frequency Identification) merupakan sebuah tag yang dapat dilekatkan atau ditanam di dalam objek, hewan, atau manusia dan menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi dengan sebuah pembaca (reader) untuk tujuan pengidentifikasian objek secara unik atau mengirimkan data dan/atau menyimpan informasi mengenai objek tersebut. Tag RFID berisi chip yang dapat deprogram dan dilengkapi dengan antena mini. Reader tag RFID dikendalikan oleh komputer tanpa memerlukan direct line-of-sight seperti halnya pada pembaca barcode. Jangkauan reader ini bisa mencapai 1 meter. Supaya informasi yang tersimpan di chip bisa dibaca, reader memancarkan medan frekuensi elektromagnetik yang diterima oleh antena mini di RFID tag. Melalui hubungan elektronis ini, data yang tersimpan bisa dibaca, diproses dan diedit.
Contoh perusahaan yang telah mengimplementasikan RFID adalag GILETTE memberi label RFID pada setiap unit produk alat cukurnya, yang kemudian ditempatkan ke dalam rak pajang pintar (smart shelves). Alat pemindai yang ada di rak akan terus memantau jumlah produk yang dipajang, sehingga ketika jumlah produk tinggal sedikit, rak akan mengirim peringatan kepada petugas supermarket untuk segera mengisinya. Selain itu, beberapa produk makanan dan kosmetik juga diberi tag RFID untuk memberikan data inventaris secara real time dan memberikan tanda jika ternyata stok telah habis atau objek telah kadaluwarsa. Di supermarket, troli juga tidak luput dari pemnafaatan teknologi RFID. Dengan penanaman tag RFID pada troli, manajer dapat mendeteksi berapa jumlah troli yang lalu lalang. Informasi ini dapat digunakan misalnya untuk mengambil keputusan mengenai berapa banyak counter kasir yang perlu dibuka. Semakin banyak jumlah troli yang lalu lalang, semakin banyak jumlah counter kasir yang perlu dibuka.
Teknologi RFID juga berguna dalam manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management/SCM). Setiap tahun Amerika kehilangan $300 Milyar karena kehilangan jejak barang di sepanjang rantai pasokan. Dengan adanya teknologi RFID, gerakan perpindahan objek di sepanjang rantai pasokan dapat dilacak (objek dapat dilacak keberadaannya). Adapun pengunaan RFID lainnya yaitu pada penarikan biaya jalan tol, pengidentifikasian dan pelacakan jalur kereta, pemantauan transportasi truk container, aplikasi-aplikasi pengolahan kesehatan dan logistic, pengidentifikasian hewan, pelumpuhan mobil untuk alasan keamanan, otentikasi dokumen, pelacakan oemain ski, pemantauan peserta pada lomba olahraga, dan sebagainya.
RFID memberikan banyak keuntungan dari segi ukuran, data yang disimpan, dan kemampuan untuk diakses dari jarak jauh. Namun, RFID juga tidak luput dari kekurangan, yaitu dari segi harga. Implementasi teknologi RFID sampai saat ini masih terbilang cukup mahal. Selain itu, pembeli tidak mengetahui keberadaan tag RFID dan tidak mampu melepasnya. Tag RFID juga dapat dibaca oleh pihak lain dari jarak jauh tanpa sepengetahuan pemiliknya. Lebih buruknya lagi, jika suatu barang yang mengandung tag RFID dibeli dengan menggunakan kartu kredit, maka akan sangat memungkinkan untuk mengasosiasikan ID tersebut dengan identitas si pembeli.