Video hasil rekaman DVR merupakan susunan frame/gambar yang diputar secara berurutan. Dan frame tersusun oleh titik atau pixel. PPF (Pixel Per Foot) menyatakan banyaknya titik/pixel dalam satu feet (1 feet = 0,3 meter). Idealnya semakin padat pixel yang menyusun suatu frame/gambar maka gambar tersebut mempunyai detail gambar yang tinggi dan semakin baik pula gambar yang dihasilkan, terutama saat diperbesar (zoom in). 
 
Berdasarkan kepadatan pixel tersebut (PPF) ada 3 kategori aplikasi cctv. Setiap kategori memerlukan pengaturan kepadatan pixel yang berbeda. Ketiga aplikasi tersebut adalah:

 

 
CCTV Umum (General). CCTV digunakan untuk kegiatan monitoring atau memantau saja. Seperti memantau lalu lintas, kerumunan orang, atau juga untuk melihat kegiatan karyawan di pabrik atau kantor.
Resolusi pada kategori ini adalah < 40 PPF. 
 
Forensik. CCTV digunakan untuk mengidentifikasi wajah atau plat nomor kendaraan. Implementasi kategori ini kadang melibatkan lebih dari satu kamera.
Resolusi pada kategori ini adalah 40 PPF s/d 80 PPF. 
 
Detail Tinggi. CCTV kategori ini biasanya digunakan ditempat perjudian (kasino), fungsinya untuk memantau chip-chip yang digunakan serta mencegah adanya kecurangan. Selain dikasino juga bisa digunakan diruangan tempat penghitungan uang. 
Resolusi pada kategori ini minimal 80 PPF.
Desain cctv berdasarkan PPF ini mencegah hasil rekaman yang pecah saat diperbesar (zoom), terutama saat ada kejadian luar biasa seperti pencurian, perampokan, dsb. Hasil rekaman akan menjadi tidak berguna dikarenakan desain cctv yang tidak tepat.
 
Untuk mengetahui PPF pada suatu channel kamera, harus diketahui terlebih dulu HVOF. HVOF atau Horizontal View Of View adalah panjang sebenarnya pada area yang ditangkap oleh kamera. Satuan panjang yang digunakan adalah feet.