CCTV sudah menjadi kebutuhan bagi kebanyakan orang untuk sistem pengamanan tempat usaha ataupun perumahan, jika sebelumnya saya sudah membahas tentang alasan pentingnya memasang cctv… Nah sekarang, mari kita mengenal sistem catu daya  CCTV ini dan bagaimana cara perhitungannya. Melihat dari bentuk pasokan tenaga operasionalnya maka CCTV ini di bagi menjadi 4 bagian yaitu:

  1. Camera CCTV dengan power supply External Adaptor
  2. Camera CCTV dengan power supply over internet (POE)
  3. Camera CCTV dengan power supply termodulasi ( single cable CCTV system)
  4. Camera CCTV dengan power supply Tersentralisasi

Berikut penjelasan system catu daya atau perencanaan catu daya yang dapat diterapkan dalam instalasi kamera cctv :

  1. Camera CCTV dengan Power Supply External Adaptor

Instalasi dengan cara ini biasanya sering digunakan oleh para pemula, karena pemasangannya tidak terlalu sulit, power biasanya ditempatkan persis disebelah Camera CCTV sedangkan sumber listriknya di sambung langsung ke stopkontak terdekat. Kelebihan: Kebutuhan kabel power yang relatif sedikit. Kekurangan : Pada sistem type ini apabila terjadi loss power atau mati aliran listriknya maka kamera tidak dapat digunakan.  

 

  1. Camera CCTV dengan Power Supply Over Internet (POE)

System ini diperlukan jika CCTV yang anda pasang berjenis network camera atau IP CCTV atau sering disebut juga IP Camera. Power supply di adopsi dari Switch yang telah di injeksi dengan power supply dengan menggunakan kawat cadangan pada UTP cat5 atau cat6 yang digunakan pada pin 4,5,7,8 dengan sistem double twin yaitu 2 kawat untuk 1 polaritas yang biasanya 4,5 adalah (+) dan 7,8 adalah (-), atau bisa juga di injeksi dari eksternal power adaftor yang dipasang dekat tempat pemasangan Switch atau hub. Jarak kable UTP ini biasanya hanya dibawah 100 meter saja. Kelebihan: Hemat budget pengadaan kabel cctv baik diimplementasikan untuk network kamera atau analog kamera yang di kombinasikan dengan UTP balun  

 

3. Camera CCTV dengan Power Supply Termodulasi (dengan menggunakan satu kabel)

Sistem ini bekerja dengan cara memodulasi power supply kedalam 1 kabel coaxial yang diperuntukkan bagi signal Video Gambar. Disisi kamera CCTV akan dipasangkan 1 unit receiver atau spliter yang fungsinya untuk memisahkan signal Video dan power supply untuk mengoperasikan kamera CCTV tersebut Sedangkan, di sisi ruang kontrol akan ada 2 output koneksi yaitu :

  • 1 Power injector yang bertugas mensupplai power ke kabel coaxial.
  • 1 Power injector untuk input Video komposit yang dikirimkan oleh kamera CCTV.

Kelebihan: Hemat dalam sistem kabel power karena tidak perlu kabel lagi, karena power sudah di modulasikan ke kamera melalui kabel Video.

Kekurangan: Diperlukan 2 unit interface yaitu transmitter single cable dan receiver single cable serta power supplynya.  

 

4. Camera CCTV dengan Power Supply Tersentralisasi

Untuk pemasangan power supply seperti gambar diatas biasanya pemasangan yang tersentral. Cara pemasangan CCTV yang menggunakan power supply tersentral, akan banyak menghabiskan kabel power, karena setiap kamera kabel video dan kabel power ditarik secara bersamaan. Mengapa tidak banyak yang menggunakan cara ini alasannya karena, meminimkan biaya. Pengawasan sistem ini bisa dilakukan dari ruang kontrol sehingga akan lebih memudahkan dalam pengontrolan. Sedangkan untuk kualitas dan kerapian jauh lebih rapi menggunakan cara ini, untuk keamanan dan perawatan juga lebih mudah dengan menggunakan cara ini tidak perlu harus cek satu persatu jalur mana yang mati dikarenakan lose power. Kelebihan: Mudah dalam pengontrolan kondisi power camera karena semua ada di ruang kontrol. Jadi, jika ada power yang rusak atau putus sekring pengamannya, perbaikan bisa dilakukan di ruang kontrol saja tanpa harus datang ke lokasi kamera terpasang.

Kekurangan: Memerlukan kabel power yang panjang sesuai dengan jarak antara tempat kamera dipasang dengan ruang kontrol.

 

 

 

sumber : digna.co.id