Terdapat banyak jenis-jenis kawat koil vape untuk penggunaan vaporizer. Kawat yang digunakan untuk membuat koil pada vapor perlu diperhatikan, karena kawat ini akan memanaskan liquid sehingga menghasilkan uap yang akan kita hisap. Kawat yang digunakan dapat mempengaruhi flavor yang dihasilkan dan juga dapat menjadi indikasi apakah berbahaya bagi kesehatan atau tidak. Pernahkah anda merasakan ada aroma gosong saat menggunakan vaporizer? Aroma gosong tersebut terjadi penyebabnya terdapat di dalam proses penguapan pada atomizer. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, proses penguapan oleh koil di atomizer berperan sangan penting dalam menghasilkan uap yang maksimal. Oleh karena itu, perlu diketahui macam macam atau jenis-jenis kawat koil vape.
Starter kit yang kita butuhkan untuk menggunakan vape adalah : Atomizer/Tank, Replacable coil dan battery. Dalam artikel ini, akan kita bahas Replacable coil atau kawat koil vape. Kawat koil vape sendiri merupakan satu paket selongsong yang berisi kawat melilit pada bahan penyerap. Kawat koil ini lama kelamaan bisa putus atau berkerak yang diakibatkan dari pemakaian terus menerus, biasanya umur dari kawat itu sendiri berkisar 5-12 hari. Ketika vapor tersebut berkurang rasanya atau menghasilkan aroma gosong, itu merupakan tanda harus mengganti dengan kawat yang baru atau bisa juga kawat yang digunakan jelek. Pada aturan penggunaannya, disebutkan bahwa kawat koil dan tank atomizer harus berasar dari merk yang sama, namun banyak pengguna vape yang memvariasikannya dengan merk yang berbeda. Hal yang perlu dipastikan jika membeli merk yang berbeda atau sama yaitu nilai ohm-nya. Nilai tersebut haruslah sesuai dengan kebutuhan. Umumnya, nilai ohm tersebut antara 1.2-2.0 ohm, semakin kecil nilai ohm-nya, semakin tebal uap yang dihasilkan namun akan menghabiskan baterai dengan cepat. Langkah dalam mengganti koil sendiri sangatlah gampang yaitu hanya memutar mutar dengan menggunakan tangan. Umumnya, harga kawat koil berkisar 20 ribu hingga 40 ribu rupiah per pieces.
Bentuk dari kawat koil sendiri bermacam macam. Seperti Crown Coil, Fused Clapton Coil, Quad Pararel Coil, Coil tanpa kapas, Zipper Coil, Interception Coil, Hurricane Coil, Abyss Coil, Alien Wire dan Caterpillar Track Coil. Crown Coil merupakan salah satu kawat koil yang dapat menghasilkan asap yang banyak tanpa membuat vaporizer menjadi panas. Kawat coil ini mengurangi throat hit namun menonjolkan flavor secara maksimal. Fused Clapton Coil juga sudah dikenal sebagai kawat koil yang lebih menonjolkan flavor. Dan juga Quad Pararel Coil memanfaatkan kawat yang ada. Maksudnya adalah jika kita salah membeli ukuran kawat (ukuran terlalu kecil) maka dapat dijadikan quad coil atau twisted coil. Uap yang dihasilkan dari kawat koil ini sangatlah tebal. Jenis jenis kawat koil diatas biasanya digunakan untuk kompetisi dimana diperlukan uap yang sangat banyak.
Pada saat ini, mulai banyak jenis jenis kawat koil vape yang beredar. Jenis jenis tersebut seperti kawat Kanthal, Nichrome, Stainless Steel atau SS, Nikel dan Titanium. Dari lima macam kawat yang beredar di pasar yang paling sering dipakai adalah khantal dan nichrome. Mengapa kedua kawat koil tersebut sering dipakai? Karena keduanya memiliki daya tahan yang stabil saat suhu panas yang bisa mencapai 1000 °C. Berikut adalah penjelasan untuk kelima jenis kawat koil tersebut :
- Kawat Kanthal Vape
Kanthal memiliki daya tahan paling bagus, dan dapat digunakan pada suhu 1400 °C. Pemakaian pada vapor bisa digunakan di mode power/ wattage. Kekurangan dari kawat koil ini adalah membutuhkan waktu lebih lama untuk panas saat kondisi dingin, sehingga membutuhkan beberapa waktu sebelum bisa melakukan puff. Kekurangan lainnya adalah memerlukan waktu beberapa detik untuk dingin saat kondisi panas, hal ini menyebabkan flavor akan tetap menguap.
- Kawat Nichrome Vape
Kawat koil jenis ini memiliki resistansi tinggi dan terbuat dari bahan Nikel dan Kromium yang memiliki suhu temperature maksimal 1250°C. Kawat koil ini ketahanannya lebih sedikit rendah dibading kawat kanthal, dan biasanya digunakan sebagai elemen panas pada pemanggan atau pengering rambut.
- Kawat Nikelin Vape
Kawat koil tipe ini dapat mengeluarkan zat beracun dan carsinogen bernama Nickel Oxide jika dipanaskan pada suhu 400°C . Nickel Oxide dapat menyebabkan penyakit kanker. Oleh karena itu Nickel hanya disarankan pada mod dengan mode Temperature Control untuk menghindari panas berlebihan. Adapun kelebihan dari kawat koil jenis ini adalah waktu untuk memanaskan dan dingin kembali lebih cepat dibanding kanthal.
- Kawat Titanium Vape
Kawat koil Titanium juga hamper sama dengan Nickel. Ketika kawat ini dipanaskan pada suhu 600°C maka akan mengeluarkan zat bernama Titanium Dioxide yang juga dapat menyebabkan kanke. Kawat titanium sendiri tidak pernah digunakan sebagai bahan utama koil melainkan untuk bahan gabungan dari kawat lain sehingga terdapat istilah istilah seperti Clapton, alien dan lain sebagainya yang telah disebutkan diatas. Kawat koil ini hanya boleh digunakan untuk Mod dengan mode Temperature Titanium. Kelebihan dari kawat koil ini adalah flavor yang dihasilkan adalah murni flavor dari liquid.
- Kawat SS Vape
Kawat SS atau Stainless Steel hamper sama dengan kawat Kanthal, namun kawat ini mempengaruhi flavor. Dan juga ada yang mengatakan bahwa kawat ini mengandung senyawa yang bersifat racun walaupun kandungannya hanya 1-2.5%, namun hal tersebut kabarnya masih simpang siur. Kelebihan dari kawat ini adalah lebih tahan lama dibanding kanthal. Harganya juga paling murah dibanding jenis jenis kawat koil vape yang lain.
Dari berbagai macam jenis jenis kawat koil vape yang dapat digunakan, masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari ulasan yang diberikan, dapat dikatakan bahwa jenis kawat koil vape terbaik adalah Kanthal. Semoga artikel ini dapat membantu anda para pengguna vape yang masih baru, dan juga agar tidak terdapat kesalahpahaman dalam penggunaan kawat koil vape.