Kalau Anda sering bertelepon, apalagi durasinya tergolong lama, tak ada salahnya Anda melengkapi diri dengan sebuah headset alias handsfree bluetooth. Beragam keuntungan akan Anda dapatkan. Anda tak perlu terus kelelahan memegang ponsel selama percakapan berlangsung. Selama bertelepon, Anda bisa melakukan aktivitas ringan lain secara simultan. Misalnya, menulis di kertas, mengetik, dan membaca email.
Berbekal headset bluetooth, Anda juga dapat bertelepon sambil bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih nyaman. Bayangkan Anda harus bertelepon dengan memegang ponsel seraya berjalan kaki atau berlari. Terasa merepotkan, bukan? Dengan headset bluetooth pula, bila terpaksa, Anda dapat bertelepon sambil berkendara secara lebih aman.
Saat ini di pasar tersedia beragam merek headset bluetooth. Pabrikan ponsel biasanya juga memproduksi headset bluetooth. Misalnya, LG, Motorola, Nokia, Samsung, dan Sony. Hewlett-Packard alias HP yang lebih dikenal sebagai produsen laptop dan PC pun kini menawarkan headset bluetooth.
Masih ada lagi. Pernah mendengar merek i.Tech, Jabra, Jawbone, dan Plantronics? Deretan merek itu mungkin terasa asing di telinga pengguna ponsel yang belum pernah membeli headset bluetooth. Padahal, aneka merek tersebut adalah pemain lama di bisnis headset bluetooth. Tiga merek terakhir malahan sangat familiar di telinga para pengguna headset bluetooth berharga jual premium.
Jadi, Anda harus membeli headset bluetooth yang mana? Langkah pertama untuk menjawab pertanyaan itu, tentukan dulu bentuk umum headset bluetooth yang diinginkan. Secara umum wujud headset bluetooth ada dua macam. Pertama, sama sekali tanpa kabel. Kedua, dibekali kabel yang relatif pendek.
Kita mulai dengan yang pertama, headset bluetooth tanpa kabel. Bentuknya batangan dengan ukuran setara jari manusia dewasa. Ada yang mungil, ada pula yang agak tambun. Warnanya beragam. Yang paling mudah ditemukan sih warna hitam dan putih. Beberapa tahun terakhir, produsen headset bluetooth mulai gencar menawarkan pilihan warna lain. Contohnya, merah, oranye, hijau, dan biru.
Kala ingin menggunakan headset bluetooth batangan seperti itu, pengguna tinggal memasangkannya ke telinga. Masukkan saja ke lubang telinga. Jangan khawatir, telinga takkan sakit kok. Selain tidak terlalu dalam menancap ke telinga, headset bluetooth dilengkapi busa atau gel.
Ada pula headset bluetooth batangan yang dilengkapi pengait. Saat terpasang, pengait itu akan menempel di belakang daun telinga pengguna. Headset bluetooth berpengait biasanya kurang nyaman untuk pengguna yang sehari-hari mengenakan kacamata.
Beralih ke headset bluetooth yang dibekali kabel pendek. Cara termudah untuk membayangkannya, lihatlah handsfree berkabel bawaan yang Anda dapatkan saat membeli ponsel. Bentuk dasarnya seperti itu, tetapi tanpa kabel dan colokan yang wajib ditancapkan ke bodi ponsel. Hanya ada earphone untuk telinga kiri dan kanan yang disambungkan dengan seutas kabel. Di antara earphone kiri dan kanan itu kadang ada peranti tambahan yang memiliki fungsi khusus.
Wujud headset bluetooth berkabel tidak selalu seperti itu. Di pasar juga ada headset bluetooth berkabel dengan satu earphone saja. Peranti tersebut biasanya dibekali klip untuk dijepitkan ke jaket, kaus, atau kemeja.
Headset bluetooth dengan bentuk seperti apa yang Anda inginkan? Setelah menentukannya, barulah Anda melangkah ke tahapan berikutnya. Yaitu, adakah fitur tambahan tingkat sederhana tertentu yang Anda butuhkan?
Maksudnya begini. Fitur dasar semua headset bluetooth seharusnya sama. Peranti itu dihubungkan ke ponsel, lalu dipakai untuk bertelepon. Tak sedikit headset bluetooth yang memiliki fitur tambahan tingkat sederhana. Misalnya, dapat dipakai untuk mendengarkan musik yang sedang dimainkan di ponsel secara nirkabel.
Sebagian headset bluetooth juga memungkinkan pengguna memberikan perintah suara. Contohnya, ketika ada panggilan masuk, pengguna cukup berkata accept untuk menerima panggilan atau reject untuk menolak panggilan.
Fitur tambahan tingkat sederhana lain yang bisa ditemukan di headset bluetooth, antara lain, radio FM, vibrate, dan multipoint devices. Satu fitur tambahan pertama tak perlu dijelaskan lagi. Vibrate yang dimaksud di sini adalah fitur getar. Headset bluetooth akan bergetar kala ada panggilan masuk.
Terakhir, multipoint devices. Headset bluetooth dengan kemampuan tersebut dapat tersambung ke dua ponsel pada saat bersamaan. Anggaplah sekarang Anda memakai satu headset bluetooth, ponsel A, dan ponsel B. Bila ada panggilan masuk ke ponsel A, Anda bisa menerimanya via headset bluetooth. Lain waktu, kalau ada panggilan masuk ke ponsel B, Anda dapat menerimanya memakai headset bluetooth yang sama.
Semakin Mahal, Semakin Canggih
Berapakah dana yang harus disiapkan untuk membeli sebuah headset bluetooth yang andal? Asalkan hanya membutuhkan fitur dasar untuk bertelepon, Anda cukup menyiapkan anggaran Rp 200 ribuan. Dengan dana sebesar itu, Anda sudah bisa memperoleh headset bluetooth bermerek global dalam kondisi baru dan bergaransi resmi. Misalnya, Jabra BT2046, Nokia BH-112, Sony MBH10, dan HP H3200.
Semakin banyak anggaran yang Anda miliki, semakin banyak pula pilihan yang tersedia. Semakin mahal headset bluetooth, biasanya semakin canggih fitur yang tertanam di dalamnya. Misalnya, headset bluetooth itu dilengkapi fitur noise cancellation.
Dalam bahasa yang sederhana, noise cancellation adalah kemampuan untuk menyaring suara di sekitar pengguna headset bluetooth. Anggaplah Anda sedang bertelepon di tepi jalan yang ramai. Suara kendaraan bermotor cukup keras. Klakson bersahut-sahutan.
Kalau Anda bertelepon memakai headset bluetooth dengan kemampuan standar, ramainya lalu lintas akan terdengar oleh lawan bicara. Demikian pula suara klakson. Lawan bicara mungkin takkan terlalu jelas menangkap kalimat yang Anda ucapkan.
Sebaliknya, bila Anda memanfaatkan headset bluetooth berfitur noise cancellation alias active noise control, suara di sekitar Anda akan disaring. Suara yang dominan diterima oleh lawan bicara adalah suara Anda. Klakson dan derum mesin kendaraan bermotor hanya terdengar sayup-sayup, bahkan nyaris hilang.
Fitur headset bluetooth premium terus berkembang. Tahun lalu, contohnya, muncul headset bluetooth yang dibekali dengan sensor pemantau detak jantung. Peranti bernama Jabra Sport Pulse Wireless itu juga mengantongi sertifikat IP55 sehingga boleh dipakai sambil berhujan-hujan. Tentu saja harga jualnya bukan Rp 300 ribu atau Rp 500 ribu. Peminat harus siap mengeluarkan dana Rp 2 jutaan.