Awal bulan September lalu Galaxy Note 7 yang bermasalah mulai ditarik dari peredaran. Namun hingga saat ini, tidak semua konsumen yang ikut program tersebut mendapatkan gantinya karena dikirim per gelombang. Samsung memiliki target merampungkan program tersebut hingga awal November mendatang, sekaligus untuk menyambut penjualan Galaxy Note 7 ke seluruh dunia.
Setelah beragam laporan yang memojokkan smartphone flagship tersebut, ternyata Samsung masih tetap di hati para konsumen Korea Selatan. Menurut media Korsel, Galaxy Note 7 masih tetap populer di negara tersebut.
Tiga operator telepon terbesar di Korea Selatan, SK Telecom, KT, dan LG Uplus baru-baru ini kembali menjual Galaxy Note 7, meski masih dalam tahap pre-order. Saat ini, sudah ada sekitar 16.000 unit phablet yang telah diaktifkan. Sebuah pencapaian yang bagus untuk sebuah perangkat yang dijual di Korea Selatan.
Sejak 19 Agustus 2016, Lebih dari 400.000 unit Galaxy Note 7 terjual lewat pre-order di Korea Selatan. Namun hingga saat ini sekitar 20 sampai 30% belum diaktifkan. Sebuah reseller resmi mengatakan bahwa, "Konsumen tampaknya tidak antipati dengan Galaxy Note 7. Mereka terlihat tidak peduli dengan kasus penarikan produk."
Di Korea Selatan, sekitar 73% dari Galaxy Note 7 yang dijual sebelum 15 September telah ditukarkan oleh para pemiliknya. Per tanggal 28 September lalu sekitar 23.000 unit ditukarkan. Meski belum semuanya, masih ada waktu buat para konsumen untuk mengembalikan unit-unit yang mudah terbakar tersebut.
Menurut Samsung, hari ini (1/10) phablet Galaxy Note 7 yang lebih aman dan terjamin akan kembali diperjualbelikan, khusus untuk Korea Selatan saja. Diperkirakan, hari ini Samsung akan mampu menjual sekitar 20.000 unit phablet terbaru tersebut.
Mampukah Samsung melakukannya?
sumber : gopego