Penilaian cabang olahraga sepatu roda di PON XIX/2016 bakal lebih detail karena menggunakan CCTV (closed circuit television) yang dipasang di sekitar lintasan.

Panitia Pelaksana (Panpel) PON XIX/2016 di Jawa Barat memang melakukan terobosan terkait teknologi. Itu dimaksudkan untuk bisa menilai setiap perlombaan di pelbagai macam cabor secara detail untuk meminimalkan protes dari kontingen masing-masing.

CCTV yang dipasang di sekitar lintasan berfungsi untuk memantau setiap atlet saat berlomba. Sehingga bisa diketahui performa atlet tersebut selama bertanding.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) cabor sepatu roda, Erry Sudrajat, mengatakan, CCTV tersebut jumlahnya sebanyak 18 unit.

“CCTV ini sudah kita pasang di sekitar area pertandingan sehingga bisa memantau seluruh lapangan. Termasuk di lintasan Gedebage,” ujar Erry seperti dilansir pon-peparnas2016jabar.go.id.

Hanya saja, ada peralatan yang belum tiba yakni pencatat waktu otomatis sistem terbaru atau timing system. Menurut Erry, alat tersebut dibutuhkan untuk nomor pertandingan yang digelar di lintasan sepatu roda Saparua demi keakuratan pencatatan waktu.

Akan tetapi, kemungkinan besar alat timing system tidak digunakan karena harus ada bagian dari alat yang ditanam. Sedangkan proses pengaspalan lintasan sudah dirampungkan. Cukup berisiko andai harus menggali lintasan yang dinilai sudah memadai.

Cabor sepatu roda PON XIX/2016 akan dipertandingkan pada 22-25 September. Tahap pertama pada 22-24 September di lintasan Saparua dan 25 September di lintasan GBLA, Gedebage, Bandung.

 

Sumber : jawapos.com