Berikut tutorial cara menghitung ohm vape biar uap ngebul dan aman digunakan. Banyak yang masih kebingungan apa itu ohm law vape, pengaruh ohm pada vapor, cara menghitung ohm coil yang sesuai untuk vapor, serta bagaimana cara setting vapor terbaik watt dan ohm nya untuk vapor mechanical/ meka maupun vapor electrical. Vapor merupakan inovasi terbaru dari rokok konvensional yang menggunakan liquid atau ejuice dengan berbagai rasa. Rokok elektrik ini menjadi tren di kalangan anak muda jaman sekarang. Tidak seperti rokok biasa, vapor harus diatur dengan tepat agar dinikmati secara maksimal. Lalu bagaimana cara setting ohm vapor terbaik untuk vape mechanical & electrical yang benar?

Pemanasan liquid oleh coil dalam atomizer sangat ditentukan oleh besarnya ohm dan watt dari vapor. Tinggi rendahnya nilai ohm dari coil mempengaruhi panas yang dihasilkan. Hal tersebut juga berpengaruh pada rasa atau flavor yang dihasilkan dari liquid serta tebal atau tipisnya uap yang dikeluarkan. Jika terlalu rendah maka rasanya tidak akan enak dan uap yang dikeluarkan pun sangat tipis. Selain itu, perangkat Anda akan cepat rusak bahkan terbakar. Oleh karena itu, pengaturan besaran ohm ini harus sangat diperhatikan. Berikut ini cara setting ohm vape untuk mechanical & electrical.

1. Mengenali kemampuan perangkat Vapor

Hal dasar yang harus menjadi pengetahuan bagi pemula yang baru mencoba vapor ialah dengan mengenali perangkat vapor yang digunakan. Setiap jenis dan merek vapor memiliki kemampuan yang berbeda sehingga setting ohm nya pun berbeda. Dengan mengetahui ketahanan device, Anda dapat membuat gulungan coil yang sesuai. Jika coil dan ohm tidak sesuai dapat menimbulkan percikan api dan yang terburuk ialah membakar vapor. Maka dari itu hal ini harus benar-benar diperhatikan untuk keselamatan.

2. Mengetahui Ampere baterai

Mengetahui ampere baterai yang digunakan sangat penting. Sebab dengan mengetahui kemampuan baterai dapat dihitung pula ohm terkecil yang dapat digunakan. Perhitungannya harus tepat karena jika salah dapat menimbulkan masalah yang fatal pada vapor Anda. Cara menghitung ohm yaitu dengan membagi tegangan listrik terkecil (3.7 V) dengan Ampere baterai. Contohnya jika baterai memiliki kekuatan arus 35 Ampere, maka hambatan minimumnya menjadi 3.7 / 35 = 0,10 ohm. Jadi, resistensi yang digunakan yaitu 0,10 ohm. Jangan menggunakan hambatan kurang dari 0,10 ohm karena dapat menimbulkan korsleting bahkan ledakan.

3. Menggunakan coil di atas nilai Ohm

Hambatan minimum yang dapat dijadikan acuan ialah 0,10 ohm agar terhindar dari kerusakan yang membahayakan keselamatan Anda. Oleh karena itu Anda jangan asal melilit coil. Cara menghitung ohm lilitan coil yang sesuai dengan nilai resistensi ialah sebagai berikut.

Contohnya : Sebuah RDA menggunakan MOD dengan ketahanan 0,10 – 2 ohm. Untuk membuat coil dibutuhkan kawat khantal 24 AWG, obeng kecil (3 mm), dan tang kecil. Jumlah lilitan yang dibuat adalah 5 lilitan dengan diameter kawat 3 mm. Maka hambatan yang dapat digunakan ialah 0.19 ohm. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut nilai hambatan yang digunakan termasuk kategori aman.

Biasanya terdapat perbedaan nilai hambatan dan coil pada setiap MOD. Namun, Anda tidak perlu khawatir jika sudah menjalankan setiap step untuk mengatur ohm vapor dengan benar. Bagi pengguna vapor mechanical dapat menggunakan pengukur hambatan atau ohm meter / calculator ohm vape yang dapat dibeli di toko elektronik.

Bila Anda kesulitan dalam menghitung nilai ohm sebaiknya Anda bertanya pada ahlinya agar tidak salah hitung dan menyebabkan device vapor Anda terbakar. Cara setting ohm vapor untuk mechanical & electrical harus dilakukan dengan benar demi keselamatan Anda sebagai pengguna dan juga agar perangkat rokok elektronik Anda lebih awet.